Nutrisi adalah salah satu faktor utama yang akan menunjang
pertumbuhan tanaman anda. Memberikan nutrisi yang tepat akan sangat
mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman kita. Bagaimana mengetahui bila nutrisi
kita sudah tepat untuk tanaman kita? Memastikan kepekatan nutrisi adalah
makanan sehari-hari bagi petani hidroponik, baik skala hobi maupun skala
komersial. Setiap tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Misalnya:
selada menyukai nutrisi dengan kepekatan 500 sd 800 ppm dan pH antara 5,5 sd
6,5. Bagaimana kita menentukan kepekatan nutrisi? Banyak pemula dalam
hidroponik enggan membeli tds meter atau pH meter karena harganya yang relatif
tinggi. Namun tanpa tds meter atau pH meter seperti kita membeli sepeda motor
tanpa speedometer. Menjalankannya bisa tapi kita tidak tahu kecepatan kita,
tidak tahu apakah masih ada bensin, dan tidak tau keadaan mesin lainnya. Tanpa
tds meter dan pH meter, kita juga menjalankan hidroponik dalam keadaan gelap,
meraba-raba. Petunjuk ppm dan pH di kemasan nutrisi hanya menjelaskan bahwa
ketika campuran A dan campuran B dilarutkan dengan ukuran tertentu dalam air
dalam ukuran tertentu akan menghasilkan sekian ppm. Misalnya:
5 mL campuran A + 5 mL campuran B + 1 Liter air akan menghasilkan 1.000 ppm.
Asumsinya adalah air yang kita pakai adalah air dengan 0 ppm dan pH 7 dan suhu air 27 derajat celcius. Bagaimana bila air yang anda pakai sebelum dicampurkan nutrisi telah memiliki 500ppm? Bukankah akan mengacaukan campuran nutrisi anda? Bagaimana ternyata air yang anda pakai memiliki pH 8 atau pH 5? Katakanlah air yang anda pakai sempurna, misalnya air hasil tampungan ac atau air hujan (ragu juga di daerah Jakarta, Sumatera dan Kalimantan air hujannya pH 7). Cuaca akan turut mempengaruhi larutan nutrisi anda. Cuaca yang panas akan meningkatkan suhu nutrisi anda yang selanjutnya akan meningkatkan pH nutrisi anda, ketika pH naik, maka ada beberapa zat hara yang tidak akan terserap oleh tanaman anda. Cuaca yang panas juga akan menyebabkan tanaman menyerap lebih banyak air, larutan yang terlalu pekat akan menyebabkan tanaman mengalami tip burn. Ketika hujan, bila anda tidak memiliki naungan tahan air, maka air hujan akan masuk ke dalam tandon atau tempat penampungan nutrisi anda, akibatnya larutan nutrisi menjadi encer (ppm nya turun). Prinsipnya apabila anda ingin hasil yang bagus, anda harus memberikan yang terbaik buat tanaman anda. Nutrisi, kondisi lingkungan dll. Jangan sampai memiliki system yang bagus tapi tidak memiliki peralatan yang vital yaitu alat ukur.
5 mL campuran A + 5 mL campuran B + 1 Liter air akan menghasilkan 1.000 ppm.
Asumsinya adalah air yang kita pakai adalah air dengan 0 ppm dan pH 7 dan suhu air 27 derajat celcius. Bagaimana bila air yang anda pakai sebelum dicampurkan nutrisi telah memiliki 500ppm? Bukankah akan mengacaukan campuran nutrisi anda? Bagaimana ternyata air yang anda pakai memiliki pH 8 atau pH 5? Katakanlah air yang anda pakai sempurna, misalnya air hasil tampungan ac atau air hujan (ragu juga di daerah Jakarta, Sumatera dan Kalimantan air hujannya pH 7). Cuaca akan turut mempengaruhi larutan nutrisi anda. Cuaca yang panas akan meningkatkan suhu nutrisi anda yang selanjutnya akan meningkatkan pH nutrisi anda, ketika pH naik, maka ada beberapa zat hara yang tidak akan terserap oleh tanaman anda. Cuaca yang panas juga akan menyebabkan tanaman menyerap lebih banyak air, larutan yang terlalu pekat akan menyebabkan tanaman mengalami tip burn. Ketika hujan, bila anda tidak memiliki naungan tahan air, maka air hujan akan masuk ke dalam tandon atau tempat penampungan nutrisi anda, akibatnya larutan nutrisi menjadi encer (ppm nya turun). Prinsipnya apabila anda ingin hasil yang bagus, anda harus memberikan yang terbaik buat tanaman anda. Nutrisi, kondisi lingkungan dll. Jangan sampai memiliki system yang bagus tapi tidak memiliki peralatan yang vital yaitu alat ukur.
# Maaf bukan maksud untuk mengharuskan punya alat ukur, tapi
postingan ini sekedar memberikan saran saja.
# Dikutip dari postingan Heru Mustika - KHM
# Dikutip dari postingan Heru Mustika - KHM