GENTA 2 BLOK D NO.2 BATU AJI - BATAM, ------HIJAU RUMAHKU, HIJAU KEBUNKU, HIJAU LINGKUNGANKU ------Melayani pesanan Peralatan Hidroponik, Menjual Bibit sayuran, Nutrisi dan lain lain
menu
Under Creative Commons License: igstng2015
GREEN IS FRESH AND HEALTHY
GREEN IS FRESH AND HEALTHY
(Hijau itu Menyegarkan dan Menyehatkan)
Mulai hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran sehat yang bebas dari hama dan penyakit.
Tanpa menggunakan insektisida yang meracuni tubuh kita.
Tanpa menggunakan insektisida yang meracuni tubuh kita.
Alamat : Genta 2 Blok D No.2 (dekat SD Putra Batam), Batu Aji Batam. Group Fb : Hidropku (The Green House Hidroponic)
WA : 0822-8819-1631hub: afhjkhkl
Rabu, 27 April 2016
Burn pada lettuce atau sayuran selada
Beberapa penyebab "tip burn" atau tepi daun terbakar pada lettuce disebabkan oleh rendahnya/terhambatnya penyerapan unsur Kalsium (Ca) oleh tanaman dikarenakan antara lain:
1. Kenaikan temperatur yg tinggi (menurut referensi di atas 25°C) dalam waktu yg cepat sekitar 15-25 menit yg berpotensi menyebabkan tip burn karena adanya transpirasi (penguapan air dari tanaman) yg cepat sehingga unsur Kalsium (Ca) dengan ukuran molekul yg cukup besar tidak bisa diserap atau di translokasi dalam jaringan tanaman terutama daun. Seperti diketahui bahwa Ca ditranslokasi melalui jaringan air (xylem) melalui mekanisme transpirasi tanaman melalui stomata (mulut daun).
Hal ini bisa diatasi atau dikurangi efeknya dengan pemasangan shading net 35% dan penyemprotan kabut air utk menurunkan suhu.
2. Kelembaban udara (RH) yg tinggi atau jumlah uap air di udara cukup tinggi yg diakibatkan oleh banyaknya penguapan air sehingga transpirasi atau penguapan tanaman menjadi terhambat karena udara sudah jenuh air. Transpirasi rendah menyebabkan penyerapan Ca terhambat dan berpotensi menyebabkan tip burn.
Penggunaan mulsa plastik untuk menutupi permukaan tanah di dalam green house secara penuh bisa mengurangi penguapan air dari permukaannya (menurunkan RH). Beberapa green house menggunakan air blower/exhaust fan untuk menghalau uap air keluar melalui ventilasi untuk menurunkan kelembaban.
3. Akumulasi Sodium (Na) yg tinggi dalam aliran nutrisi yg menghambat serapan Ca oleh tanaman. Na biasanya berasal dari air baku yg digunakan dalam hidroponik bersama mineral yg lain seperti Ca, Fe, senyawa Carbonate dan lainnya yg berpotensi meningkatkan salinitas dan pH sehingga mengurangi serapan nutrisi oleh tanaman terutama Ca. Air baku yg digunakan sebaiknya ber ppm rendah seperti air hujan (4 ppm) atau air yg di filter dgn proses reverse osmosis (RO) untuk menghindari akumulasi Na. Ambang akumulasi Na untuk beberapa tanaman seperti lettuce dan sayuran daun biasanya tidak lebih dari 20 ppm Na sedangkan ambang untuk tomat bisa lebih tinggi antara 30-40 ppm Na.
Cara lain untuk menghindari akumulasi Na dalam larutan nutrisi selain ppm air baku rendah adalah mengganti "total" nutrisi yg lama dengan yg baru (fresh) dengan interval tertentu misal 1 minggu sekali.
4. Pemberian nutrisi yg tidak proporsional atau yg sesuai dengan kebutuhan tanaman terutama perbandingan antara Ca, K dan N yg saling berkompetisi untuk diserap tanaman (serapan Ca oleh tanaman dipengaruhi juga oleh nutrisi lain) bisa berpotensi menyebabkan tip burn.
To be continued ...
Kamis, 21 April 2016
Belajar sambil Berkebun
Berkebun hidroponik tidak hanya dilakukan oleh para orang tua yang biasanya hanya untuk mengisi waktu luang atau hanya karena sebatas hobby, namun kini anak usia sekolahpun mulai belajar hidroponik. Seperti para siswa/ siswi SMA N 17 Batam yang mendapat tugas dari gurunya untuk mempelajari proses tumbuhnya tanaman secara hidroponik.
Merekapun berdatangan ke alamat kami, dengan patokan alamat perumahan genta 2 dekat sekolah Putra Batam. Mereka memperhatikan dengan tekun apa yang kami ajarkan, mulai dari pengenalan alat, media, nutrisi, alat ukur pekatan, ph meter, kemudian cara nyemai, dan mindah dari media semai ke pipa pertumbuhan.
Selamat mencoba dan semoga berhasil.
Kamis, 14 April 2016
MANFAAT YANG ANDA DAPAT DARI BERHIDROPONIK
1. Kesehatannya lebih terjamin
Mungkin sudah rahasia umum bahan makanan yang beredar saat ini sudah mulai banyak diragukan akan kesehatannya, terlebih lagi sayuran. Sayuran adalah bahan makanan yang tidak tahan lama, dalam suhu ruangan mungkin hanya bertahan tidak lebih dari seminggu. Setelah seminggu dalam suhu ruangan biasanya sudah mulai berubah rasa, warna, tekstur, dan aromanya.
Kadang karena perjalanan dari kebun ke kota memerlukan waktu yang lama, untuk memperlama umur sayur, ada yang memberinya pengawet supaya tidak cepat busuk.
Apalagi kalau disertai banyaknya perpindahan tangan, biasanya urutan perpindahan tangannya dimulai dari petani > pengepul > pasar induk > pengecer > konsumen.
Tentu kita jelas tidak tahu sayuran tersebut telah mengalami apa saja selama proses dari petani hingga ke kita sebagai konsumen
Apalagi ketika musim-musim hama seperti musim hujan. Biasanya petani menyemprot pestisida yang kita tidak ketahui apakah takarannya pas atau berlebihan. Terlebih lagi sisa pestisida yang menempel di daun atau buah ini sangat sulit dibersihkan walaupun dicuci dengan air karena zat perekat dari pestisidanya.
Jika sulit dibersihkan, otomatis sisa / residu pestisida juga ada yang masuk dalam tubuh bersama sayur yang dikonsumsi kita. Padahal pestisida juga bersifat racun bagi manusia. Jika kita mengkonsumsi sayuran tersebut secara rutin otomatis kita juga mengkonsumsi residu pestisida secara rutin juga. Dan akhirnya residu pestisida terakumulasi dalam tubuh dan meracuni kita
Padahal tujuan kita makan sayur supaya sehat tetapi yang ada malah kita jadi sakit karena akumulasi residu pestisida tersebut.
Dengan menanam sendiri tentu kita tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal tersebut pada sayuran yang kita tanam. Kita lebih jelas mengetahui kita semprot berapa takarannya dan kita juga tahu sendiri bagaimana proses menanamnya hingga panen. Selain itu lebih fresh karena saat kita butuh kita langsung panen saja.
Walau halaman Anda sudah disemen atau dipaving, dengan hidroponik bukan lagi hambatan. Atau mungkin Anda tidak punya lahan sama sekali, dengan hidroponik Anda masih dapat berkebun di pagar atau di tembok secara vertikal. Yang terpenting asalkan masih kena sinar matahari.
2. Penghilang Stres
Tahukah Anda berkebun adalah salah satu terapi untuk menghilangkan stres. Melihat rumah kita dihiasi tanaman dan sayuran hijau dapat menenangkan pikirian kita.
Dan ketika Anda berada di dekat tanaman, udara akan terasa lebih segar karena tanaman melepaskan oksigen yang membuat udara sekitar Anda lebih bersih. Sehingga pada saat Anda di dekat tanaman Anda merasa lebih lega dan tenang
Apalagi sambil terdengar suara gemericik air yang mengalir pada tanaman. Hal ini semakin menenangkan pikiran Anda
Mengerti Bagaimana Tanaman Tumbuh
Hidroponik sama seperti kegiatan berkebun pada umumnya. Kita juga merawat tanaman seperti kita merawat tanaman di tanah, cuma bedanya lebih praktis karena kita tidak perlu kotor-kotor, menyiram tiap hari, dan halaman luas.
Dalam berkebun tentu kita menemui masalah dan kita mencoba mencari solusi supaya tanaman dapat tumbuh baik. Kita akan mulai mengerti pengaruh pH terhadap penyerapan nutrisi akar tanaman. Kita mulai mengerti apa itu kutilang (etiolasi) dan bagaimana menanganinya. Kita mulai mengerti seperti apa sawi atau selada saat masih bayi. Kita mulai mengerti memilih sayuran yang bagus dan yang jelek bagaimana, dan sebagainya
Kita mengerti karena kita melihat dan mempraktekan secara langsung dalam hobi kita. Bukankah ilmu yang kita lihat dan praktekkan secara langsung lebih mudah kita pahami?
3. Melatih kesabaran
Jika berurusan dengan tanaman kita perlu menunggu tanaman dapat tumbuh dari benih hingga panen. Walaupun menunggu kelihatannya membosankan, tetapi jika mengamati proses tumbuhnya tanaman dari hari ke hari rasa bosan itu tidak terlalu terasa.
Contohnya kita menyemai benih selada di hari Minggu. Besok Senin mungkin kita lihat benihnya sudah berkecambah. Di hari Selasa kita lihat benih sudah mulai berubah warnanya dari putih menjadi hijau. Kemudian Rabu benih mulai tumbuh dua daun pertamanya. Di hari Kamis kita mulai melihat dua daunnya mekar dan membesar. Di hari Jumat kita mulai memberikan nutrisi dan melihat benih kita semakin besar. Di hari sabtu kita mulai melihat benih mulai memunculkan daun ke tiga.
Dalam seminggu pertama kita melihat banyak proses perubahan yang terjadi pada semaian kita. Walaupun perlahan tapi pasti perkembangannya. Dan seterusnya hingga panen.
Saat panen menjadi sayuran yang besar dengan bobot 200 gram kita menyadari sayuran ini awalnya benih yang sekecil pasir. Dan tentunya ini menjadi kepuasan tersendiri dan kita jika dapat mengambil hikmahnya, kita akhirnya dapat menikmati apa itu proses.
4. Hemat Belanja
Dengan memiliki kebun sendiri otomatis beberapa kebutuhan dapur dapat kita penuhi sendiri. Jika butuh kita tinggal langsung petik dalam keadaan fresh. Kita hanya perlu rutin membeli pupuk, benih, dan media saja untuk kebutuhan berkebun.
Tahukah Anda? bahwa sebetulnya instalasi dengan panjang 4 meter dengan 6 lajur gully dengan 120 titik tanam dapat menghasilkan sawi/selada sebanyak 18 kg tiap bulan.
Biaya listrik untuk pompa 30 watt jika dihidupkan 24 jam sekitar Rp. 30.000,- tiap bulannya.
Satu set AB mix 1000 liter seharga Rp. 80.000,- dapat digunakan untuk 10 bulan, artinya tiap bulannya membutuhkan biaya Rp. 8.000,-
Dua sachet benih 1000 -an mungkin cukup untuk menumbuhkan 120 pohon dalam satu instalasi tersebut
Satu slab rockwool yang seharga Rp. 60.000,- cukup untuk 720 titik tanam jika Anda potong ukuran 2,5 x 2,5 x ,2,5 cm, artinya satu slab rockwool dapat Anda gunakan selama 6 bulan. Artinya biaya media rockwool tiap bulannya berarti Rp. 10.000,-
Anggap air gratis dari rumah Anda sendiri
Jika dihitung-hitung biaya yang Anda keluarkan tiap bulannya
listrik : Rp. 30.000,-
nutrisi : Rp. 8.000,-
benih : Rp. 2.000,-
media : Rp. 10.000,-
total keseluruhannya Rp. 50.000,-
Jika Rp. 50.000,- dibagi 18 kg, berarti Anda mengeluarkan biaya sekitar tidak sampai Rp. 3.000 rupiah per kg nya. Bandingkan jika Anda membelinya di supermarket.
5. Perekat Silaturahmi
Jika Anda mungkin memiliki instalasi seperti tadi atau lebih besar, mungkin 18 kg per bulan rasanya berlebihan untuk dikonsumsi sendiri. Pengamatan saya satu keluarga yang berisi 4 orang rata-rata mengkonsumsi sekitar 100 gram selada per hari atau 3 kg per bulan.
Nah kelebihan sayuran tersebut dapat kita bagikan ke tetangga.
Tetangga kita pun senang Anda beri sayuran segar dari rumah Anda sendiri. Dan tentu menambah amal kita dan mempererat hubungan kita dengan tetangga.
Bertemu Teman Sesama Penghobi Hidroponik
Tentu dalam satu kota saat ini Anda tidak sendirian menekuni hobi hidroponik. Saat ini mulai banyak orang-orang yang menekuni hidroponik dan membentuk komunitas di daerahnya sebagai wadah silaturahmi sesama penghobi hidroponik. Dengan mengikuti komunitas kita akan dapat teman baru yang mungkin sefrekuensi dengan Anda karena sama-sama menekuni hobi hidroponik dan sekaligus menambah wawasan Anda.
6. Sebagai Hiasan
Sayuran yang ditumbuhkan selain dimanfaatkan untuk dikonsumsi juga dapat dibuat untuk hiasan. Daun-daun sayuran selada dan sawi cukup indah untuk dilihat, apalagi saat segar-segarnya. Tentu pemandangan hijau ini menambah nilai seni pada rumah Anda.
silahkan di tambahkan sendiri manfaat-manfaat yg lain dari ber hidroponik grin emotikon
salam hijau
Mungkin sudah rahasia umum bahan makanan yang beredar saat ini sudah mulai banyak diragukan akan kesehatannya, terlebih lagi sayuran. Sayuran adalah bahan makanan yang tidak tahan lama, dalam suhu ruangan mungkin hanya bertahan tidak lebih dari seminggu. Setelah seminggu dalam suhu ruangan biasanya sudah mulai berubah rasa, warna, tekstur, dan aromanya.
Kadang karena perjalanan dari kebun ke kota memerlukan waktu yang lama, untuk memperlama umur sayur, ada yang memberinya pengawet supaya tidak cepat busuk.
Apalagi kalau disertai banyaknya perpindahan tangan, biasanya urutan perpindahan tangannya dimulai dari petani > pengepul > pasar induk > pengecer > konsumen.
Tentu kita jelas tidak tahu sayuran tersebut telah mengalami apa saja selama proses dari petani hingga ke kita sebagai konsumen
Apalagi ketika musim-musim hama seperti musim hujan. Biasanya petani menyemprot pestisida yang kita tidak ketahui apakah takarannya pas atau berlebihan. Terlebih lagi sisa pestisida yang menempel di daun atau buah ini sangat sulit dibersihkan walaupun dicuci dengan air karena zat perekat dari pestisidanya.
Jika sulit dibersihkan, otomatis sisa / residu pestisida juga ada yang masuk dalam tubuh bersama sayur yang dikonsumsi kita. Padahal pestisida juga bersifat racun bagi manusia. Jika kita mengkonsumsi sayuran tersebut secara rutin otomatis kita juga mengkonsumsi residu pestisida secara rutin juga. Dan akhirnya residu pestisida terakumulasi dalam tubuh dan meracuni kita
Padahal tujuan kita makan sayur supaya sehat tetapi yang ada malah kita jadi sakit karena akumulasi residu pestisida tersebut.
Dengan menanam sendiri tentu kita tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal tersebut pada sayuran yang kita tanam. Kita lebih jelas mengetahui kita semprot berapa takarannya dan kita juga tahu sendiri bagaimana proses menanamnya hingga panen. Selain itu lebih fresh karena saat kita butuh kita langsung panen saja.
Walau halaman Anda sudah disemen atau dipaving, dengan hidroponik bukan lagi hambatan. Atau mungkin Anda tidak punya lahan sama sekali, dengan hidroponik Anda masih dapat berkebun di pagar atau di tembok secara vertikal. Yang terpenting asalkan masih kena sinar matahari.
2. Penghilang Stres
Tahukah Anda berkebun adalah salah satu terapi untuk menghilangkan stres. Melihat rumah kita dihiasi tanaman dan sayuran hijau dapat menenangkan pikirian kita.
Dan ketika Anda berada di dekat tanaman, udara akan terasa lebih segar karena tanaman melepaskan oksigen yang membuat udara sekitar Anda lebih bersih. Sehingga pada saat Anda di dekat tanaman Anda merasa lebih lega dan tenang
Apalagi sambil terdengar suara gemericik air yang mengalir pada tanaman. Hal ini semakin menenangkan pikiran Anda
Mengerti Bagaimana Tanaman Tumbuh
Hidroponik sama seperti kegiatan berkebun pada umumnya. Kita juga merawat tanaman seperti kita merawat tanaman di tanah, cuma bedanya lebih praktis karena kita tidak perlu kotor-kotor, menyiram tiap hari, dan halaman luas.
Dalam berkebun tentu kita menemui masalah dan kita mencoba mencari solusi supaya tanaman dapat tumbuh baik. Kita akan mulai mengerti pengaruh pH terhadap penyerapan nutrisi akar tanaman. Kita mulai mengerti apa itu kutilang (etiolasi) dan bagaimana menanganinya. Kita mulai mengerti seperti apa sawi atau selada saat masih bayi. Kita mulai mengerti memilih sayuran yang bagus dan yang jelek bagaimana, dan sebagainya
Kita mengerti karena kita melihat dan mempraktekan secara langsung dalam hobi kita. Bukankah ilmu yang kita lihat dan praktekkan secara langsung lebih mudah kita pahami?
3. Melatih kesabaran
Jika berurusan dengan tanaman kita perlu menunggu tanaman dapat tumbuh dari benih hingga panen. Walaupun menunggu kelihatannya membosankan, tetapi jika mengamati proses tumbuhnya tanaman dari hari ke hari rasa bosan itu tidak terlalu terasa.
Contohnya kita menyemai benih selada di hari Minggu. Besok Senin mungkin kita lihat benihnya sudah berkecambah. Di hari Selasa kita lihat benih sudah mulai berubah warnanya dari putih menjadi hijau. Kemudian Rabu benih mulai tumbuh dua daun pertamanya. Di hari Kamis kita mulai melihat dua daunnya mekar dan membesar. Di hari Jumat kita mulai memberikan nutrisi dan melihat benih kita semakin besar. Di hari sabtu kita mulai melihat benih mulai memunculkan daun ke tiga.
Dalam seminggu pertama kita melihat banyak proses perubahan yang terjadi pada semaian kita. Walaupun perlahan tapi pasti perkembangannya. Dan seterusnya hingga panen.
Saat panen menjadi sayuran yang besar dengan bobot 200 gram kita menyadari sayuran ini awalnya benih yang sekecil pasir. Dan tentunya ini menjadi kepuasan tersendiri dan kita jika dapat mengambil hikmahnya, kita akhirnya dapat menikmati apa itu proses.
4. Hemat Belanja
Dengan memiliki kebun sendiri otomatis beberapa kebutuhan dapur dapat kita penuhi sendiri. Jika butuh kita tinggal langsung petik dalam keadaan fresh. Kita hanya perlu rutin membeli pupuk, benih, dan media saja untuk kebutuhan berkebun.
Tahukah Anda? bahwa sebetulnya instalasi dengan panjang 4 meter dengan 6 lajur gully dengan 120 titik tanam dapat menghasilkan sawi/selada sebanyak 18 kg tiap bulan.
Biaya listrik untuk pompa 30 watt jika dihidupkan 24 jam sekitar Rp. 30.000,- tiap bulannya.
Satu set AB mix 1000 liter seharga Rp. 80.000,- dapat digunakan untuk 10 bulan, artinya tiap bulannya membutuhkan biaya Rp. 8.000,-
Dua sachet benih 1000 -an mungkin cukup untuk menumbuhkan 120 pohon dalam satu instalasi tersebut
Satu slab rockwool yang seharga Rp. 60.000,- cukup untuk 720 titik tanam jika Anda potong ukuran 2,5 x 2,5 x ,2,5 cm, artinya satu slab rockwool dapat Anda gunakan selama 6 bulan. Artinya biaya media rockwool tiap bulannya berarti Rp. 10.000,-
Anggap air gratis dari rumah Anda sendiri
Jika dihitung-hitung biaya yang Anda keluarkan tiap bulannya
listrik : Rp. 30.000,-
nutrisi : Rp. 8.000,-
benih : Rp. 2.000,-
media : Rp. 10.000,-
total keseluruhannya Rp. 50.000,-
Jika Rp. 50.000,- dibagi 18 kg, berarti Anda mengeluarkan biaya sekitar tidak sampai Rp. 3.000 rupiah per kg nya. Bandingkan jika Anda membelinya di supermarket.
5. Perekat Silaturahmi
Jika Anda mungkin memiliki instalasi seperti tadi atau lebih besar, mungkin 18 kg per bulan rasanya berlebihan untuk dikonsumsi sendiri. Pengamatan saya satu keluarga yang berisi 4 orang rata-rata mengkonsumsi sekitar 100 gram selada per hari atau 3 kg per bulan.
Nah kelebihan sayuran tersebut dapat kita bagikan ke tetangga.
Tetangga kita pun senang Anda beri sayuran segar dari rumah Anda sendiri. Dan tentu menambah amal kita dan mempererat hubungan kita dengan tetangga.
Bertemu Teman Sesama Penghobi Hidroponik
Tentu dalam satu kota saat ini Anda tidak sendirian menekuni hobi hidroponik. Saat ini mulai banyak orang-orang yang menekuni hidroponik dan membentuk komunitas di daerahnya sebagai wadah silaturahmi sesama penghobi hidroponik. Dengan mengikuti komunitas kita akan dapat teman baru yang mungkin sefrekuensi dengan Anda karena sama-sama menekuni hobi hidroponik dan sekaligus menambah wawasan Anda.
6. Sebagai Hiasan
Sayuran yang ditumbuhkan selain dimanfaatkan untuk dikonsumsi juga dapat dibuat untuk hiasan. Daun-daun sayuran selada dan sawi cukup indah untuk dilihat, apalagi saat segar-segarnya. Tentu pemandangan hijau ini menambah nilai seni pada rumah Anda.
silahkan di tambahkan sendiri manfaat-manfaat yg lain dari ber hidroponik grin emotikon
salam hijau
Sabtu, 09 April 2016
Keunggulan Rockwool Sebagai Media Tanam Hidroponik
Saat ini perkembangan hidroponik di Indonesia begitu pesat. kehadiran sayuran yang higienis dan bebas dari pestisida merupakan tawaran menarik yang dihadirkan pada tanaman tersebut. Bak seperti magnet kehadirannya kini menarik semua kalangan untuk belajar menanamnya. Dengan berbagai tujuan, untuk sekedar hobby, memenuhi kebutuhan sayuran higienis dirumah, sampai dengan memperoleh profit. Berbagai alasan itu kini membuat tanaman hidroponik semakin populer.
Rockwool salah satu media tanam pengganti yang kini juga menjadi populer. Kebersihannya dan kepraktisanya membuat salah satu alasan banyak para petani hidroponik mencari bahan yang satu ini.
Rockwool adalah serat mineral yang terbuat dari batuan. Umumnya merupakan kombinasi dari batuan basalt, batu kapur, dan batu bara yang dipanaskan dengan suhu 1.600 derajat C sampai meleleh seperti lava. Dalam keadaan cair, batuan tersebut dirubah menjadi serat dengan cara disentrifugalkan (diputar) dan ditambahkan bahan pengikat. Setelah dalam kondisi dingin, serat tersebut dipotong dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan. Pertama kali dibuat pada tahun 1840 di Wales oleh Edward Parry. Pada saat tersebut rockwool yang berhasil dibuat masih banyak kekurangannya dan dihentikan produksinya karena beratnya terlalu ringan dan bentuknya mudah tertiup angin sehingga membahayakan lingkungan sekitar. Sejak awal 1960-an, setelah dilakukan beberapa modifikasi proses pembuatan Rockwool, dengan cara penggunaannya yang tepat, terbukti dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.
Kehadiran rockwoll pula kini beragam terdapat beberapa jenis Rockwool berdasarkan bahannya. Ada Rockwool yang baik diproduksi dari batu basal murni, bersifat tahan terhadap rekasi kimia. Rockwool yang mempunyai kualitas baik harus memiliki diameter serat dan distribusi pengikatnya seragam, sehingga memiliki tingkat kebasahan yang seragam dan tingkat drainasenya baik. Sehingga rockwool ini baik digunakan untuk pertumbuhan tanaman sebab memiliki kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah yang baik untuk mendukung perkembangan akar tanaman sekaligus penyedia nutrisi yang dibutuhkan, selain itu berfungsi sebagai strutur penyangga yang baik untuk tanaman.
Sedangkan Rockwool yang mempunyai kualitas rendah biasanya masih mengandung minyak mineral sehingga tingkat kebasahannya tidak bisa seragam dan pH nya cenderung tinggi (antara 7,8 sampai dengan 8). Sehingga tidak baik untuk perkembangan tanaman. Karena itu untuk bisa digunakan rockwool tersebut harus melewati proses conditioning yaitu proses untuk memodifikasi sifat-sifat dari mineral untuk menyeimbangkan kadar pH nya.
Adapun beberapa keunggulan Media Tanam Rockwool yang perlu kita ketahui sebagai media tanam pada hidroponik sebagai berikut:
※ Tidak Mengandung Patogen Penyebab Penyakit
Berasal dari proses peleburan beberapa batuan pada suhu diatas 1600 derajat celcius membentuk lava panas yang kemudian membentuk serat mengakibatkan bakteri yang terkandung di dalam bahan dasar pembuatan rockwool menjadi musnah. Sehingga rockwool bisa menjadi pilihan media tanam yang terbebas dari penyakit yang mengganngu tanaman pada saat pertumbuhan tanaman anda.
※ Mampu menampung air hingga 14 kali kapasitas tampung tanah
Kandungan mineral rockwoll menjadikan media ini lebih baik dari tanah. Daya tampung dari kerapatan rockwoll menyebabkan air dapat tertahan lebih lama. Sehingga kebutuhan tanaman dapat tercukupi oleh ketersedian air yang tertahan di dalam rockwool yang menyebabkan tanaman hidroponik tidak mudah layu dengan cepat.
※ Dapat meminimalkan penggunaan disinfektan
Terbebasnya rokcwool dari patogen (penyakit) mengakibatkan penggunaan disinfektan (bahan kimia yang digunakan untuk membunuh patogen) tidak terlalu banyak dibutuhkan. Sehingga bisa menghemat biaya dalam proses pertumbuhan tanaman dalam mengatasi penyakit yang dibawa dari media tanam
※ Dapat mengoptimalkan peran pupuk
Pada sistem hidroponik, pupuk atau nutrisi yang disediakan untuk tanaman berbentuk cair. Dimana Cara kerja penyerapan menerapkan sistem kapilaris. Akar akan menyerap nutrisi untuk mencukupi kebutuhan keseluruhan tubuh tanaman. kehadiran rockwool sebagai media tanam membantu penyerapan tersebut. Sehingga dapat dipastikan ketika kebutuhan nutrisi di dalam wadah tanam dijaga, maka rockwool akan bekerja untuk menyerap nutrisi yang kemudian diserap kembali melalui akar untuk disalurkan ke seluruh tubuh tanaman. Sehingga pemakaian pupuk dapat optimal.
※ Dapat menunjang pertumbuhan tanaman karena rongganya dapat dengan mudah dilewati akar
Rockwool terdiri dari serat-serat yang sangat mudah ditembus oleh akar. Sehingga fungsi rockwool sebagai struktur penyangga tanaman sangat baik untuk digunakan selama pertumbuhan tanaman hidroponik anda.
※ Dapat Dipergunakan Berulang
Terbuat dari bahan anorganik menjadikan rockowool sulit terurai. meskipun rockwoll tampak seperti gabus yang mudah hancur. namun tidak untuk rockwool. Sulitnya terurai rockwool mengakibatkan sebaiknya rockwool digunakan kembali. Selain menghemat biaya, kita juga bisa turut serta untuk menjaga lingkungan.
# sumber info: Go Hidroponik
Rockwool salah satu media tanam pengganti yang kini juga menjadi populer. Kebersihannya dan kepraktisanya membuat salah satu alasan banyak para petani hidroponik mencari bahan yang satu ini.
Rockwool adalah serat mineral yang terbuat dari batuan. Umumnya merupakan kombinasi dari batuan basalt, batu kapur, dan batu bara yang dipanaskan dengan suhu 1.600 derajat C sampai meleleh seperti lava. Dalam keadaan cair, batuan tersebut dirubah menjadi serat dengan cara disentrifugalkan (diputar) dan ditambahkan bahan pengikat. Setelah dalam kondisi dingin, serat tersebut dipotong dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan. Pertama kali dibuat pada tahun 1840 di Wales oleh Edward Parry. Pada saat tersebut rockwool yang berhasil dibuat masih banyak kekurangannya dan dihentikan produksinya karena beratnya terlalu ringan dan bentuknya mudah tertiup angin sehingga membahayakan lingkungan sekitar. Sejak awal 1960-an, setelah dilakukan beberapa modifikasi proses pembuatan Rockwool, dengan cara penggunaannya yang tepat, terbukti dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.
Kehadiran rockwoll pula kini beragam terdapat beberapa jenis Rockwool berdasarkan bahannya. Ada Rockwool yang baik diproduksi dari batu basal murni, bersifat tahan terhadap rekasi kimia. Rockwool yang mempunyai kualitas baik harus memiliki diameter serat dan distribusi pengikatnya seragam, sehingga memiliki tingkat kebasahan yang seragam dan tingkat drainasenya baik. Sehingga rockwool ini baik digunakan untuk pertumbuhan tanaman sebab memiliki kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah yang baik untuk mendukung perkembangan akar tanaman sekaligus penyedia nutrisi yang dibutuhkan, selain itu berfungsi sebagai strutur penyangga yang baik untuk tanaman.
Sedangkan Rockwool yang mempunyai kualitas rendah biasanya masih mengandung minyak mineral sehingga tingkat kebasahannya tidak bisa seragam dan pH nya cenderung tinggi (antara 7,8 sampai dengan 8). Sehingga tidak baik untuk perkembangan tanaman. Karena itu untuk bisa digunakan rockwool tersebut harus melewati proses conditioning yaitu proses untuk memodifikasi sifat-sifat dari mineral untuk menyeimbangkan kadar pH nya.
Adapun beberapa keunggulan Media Tanam Rockwool yang perlu kita ketahui sebagai media tanam pada hidroponik sebagai berikut:
※ Tidak Mengandung Patogen Penyebab Penyakit
Berasal dari proses peleburan beberapa batuan pada suhu diatas 1600 derajat celcius membentuk lava panas yang kemudian membentuk serat mengakibatkan bakteri yang terkandung di dalam bahan dasar pembuatan rockwool menjadi musnah. Sehingga rockwool bisa menjadi pilihan media tanam yang terbebas dari penyakit yang mengganngu tanaman pada saat pertumbuhan tanaman anda.
※ Mampu menampung air hingga 14 kali kapasitas tampung tanah
Kandungan mineral rockwoll menjadikan media ini lebih baik dari tanah. Daya tampung dari kerapatan rockwoll menyebabkan air dapat tertahan lebih lama. Sehingga kebutuhan tanaman dapat tercukupi oleh ketersedian air yang tertahan di dalam rockwool yang menyebabkan tanaman hidroponik tidak mudah layu dengan cepat.
※ Dapat meminimalkan penggunaan disinfektan
Terbebasnya rokcwool dari patogen (penyakit) mengakibatkan penggunaan disinfektan (bahan kimia yang digunakan untuk membunuh patogen) tidak terlalu banyak dibutuhkan. Sehingga bisa menghemat biaya dalam proses pertumbuhan tanaman dalam mengatasi penyakit yang dibawa dari media tanam
※ Dapat mengoptimalkan peran pupuk
Pada sistem hidroponik, pupuk atau nutrisi yang disediakan untuk tanaman berbentuk cair. Dimana Cara kerja penyerapan menerapkan sistem kapilaris. Akar akan menyerap nutrisi untuk mencukupi kebutuhan keseluruhan tubuh tanaman. kehadiran rockwool sebagai media tanam membantu penyerapan tersebut. Sehingga dapat dipastikan ketika kebutuhan nutrisi di dalam wadah tanam dijaga, maka rockwool akan bekerja untuk menyerap nutrisi yang kemudian diserap kembali melalui akar untuk disalurkan ke seluruh tubuh tanaman. Sehingga pemakaian pupuk dapat optimal.
※ Dapat menunjang pertumbuhan tanaman karena rongganya dapat dengan mudah dilewati akar
Rockwool terdiri dari serat-serat yang sangat mudah ditembus oleh akar. Sehingga fungsi rockwool sebagai struktur penyangga tanaman sangat baik untuk digunakan selama pertumbuhan tanaman hidroponik anda.
※ Dapat Dipergunakan Berulang
Terbuat dari bahan anorganik menjadikan rockowool sulit terurai. meskipun rockwoll tampak seperti gabus yang mudah hancur. namun tidak untuk rockwool. Sulitnya terurai rockwool mengakibatkan sebaiknya rockwool digunakan kembali. Selain menghemat biaya, kita juga bisa turut serta untuk menjaga lingkungan.
# sumber info: Go Hidroponik
Langganan:
Postingan (Atom)