menu

Under Creative Commons License: igstng2015

GREEN IS FRESH AND HEALTHY

GREEN IS FRESH AND HEALTHY
(Hijau itu Menyegarkan dan Menyehatkan)

Mulai hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran sehat yang bebas dari hama dan penyakit.
Tanpa menggunakan insektisida yang meracuni tubuh kita.
Alamat : Genta 2 Blok D No.2 (dekat SD Putra Batam), Batu Aji Batam. Group Fb : Hidropku (The Green House Hidroponic)
WA : 0822-8819-1631

hub: afhjkhkl

Mari mulai berkebun hidroponik sekarang juga. Atau tidak selamanya.

Kamis, 22 Oktober 2015

Tentang Kami

Berawal dari rasa penasaran karena sejak kecil punya hoby berkebun, mula-mula lihat di internet atau media sosial, cukup banyak media online yang mengulas dan mempromosikan tanaman hidroponik. Ketemulah satu alamat penjual peralatan hidroponik di Batam yang juga mencantumkan nomor telponnya.
Singkat cerita kami mendatangi alamat tersebut. Tengok sana tengok sini banyak sayuran tumbuh subur sambil berkata dalam hati 'kok bisa ya'. Sambil tanya-tanya curi ilmu hidroponik sekaligus bagaimana membikin peralatannya.
Akhirnya kami membeli satu set starter kit untuk dicoba di rumah. Tak lupa kami minta satu tanaman sayur yang sudah tumbuh untuk motifasi (bahasa halus dari untuk pamer ke tetangga).
Selang beberapa hari, tidak puas dengan starter kit, kami kembali ke penjual hidroponik membeli satu modul pipa yang harganya lumayan mahal, hampir seharga beli sayuran setahun he he he.
Kami mulai belajar menyemai sayuran sawi atau pok choy dengan mengikuti petunjuk menyemai yang benar. Ujian kesabaran dan perlu ketelatenan, ibarat merawat seorang bayi.
Setelah muncul daun sejati, kami pindahkan ke modul pipa dan mulai mencampur nutrisi dengan takaran sesuai dengan aturannya dengan PPM 800an. Tidak lupa menempatkan modul sedemikian rupa agar kena sinar matahari langsung. Diluar dugaan, bibit pok choy tumbuh dengan cepat dan subur. Larutan nutrisi kami tingkatkan menjadi 1000PPM. Pok choypun tumbuh besar besar sampai-sampai sayang sekali untuk dipanen. Hanya dipanen kalau ada tetangga yang berkunjung, diberikan gratis sebagai ikatan tali silaturahmi.
Rasa puas belum sampai disitu, kami membuat satu model tower dan hasilnya juga sangat bagus. Setiap orang lewat pasti memperhatikan sayuran kami di halaman rumah, hal ini sangat berbahaya karena rawan kecelakaan tidak memperhatikan jalan, he he he.
Tidak berhenti juga sampai disitu, kami membuat model pipa sekeliling pagar rumah. Kami mencoba menanam beberapa jenis sayuran, kailan, sawi pait, sawi putih, selada dan juga kangkung. Kami kadang kaget, karena  bibit yang kami taruh di sore hari di pipa masih kecil-kecil, namun keesokan harinya langsung besar.

Penasaran ? Silakan berkunjung ke tempat kami : Genta 2, blok D/2 Batu Aji Batam (Deket Putra Batam). Sayang karena ini usaha sambilan, kami hanya buka diatas jam 6 sore sampai jam 10 malam, Sabtu - Minggu dan hari libur dari jam 6 pagi sampai jam 9 malam.



Batam, Oktober 2015
owner

Kamis, 15 Oktober 2015

KENALI HAMA-HAMA UMUM PADA TANAMAN ANDA

Seperti yang kita ketahui, ada begitu banyak jenis hama yang biasa menyerang tanaman budidaya, khususnya pada sayuran, palawija dan perkebunan. Beberapa dari jenis hama tersebut sangat merugikan, artinya dampak yang ditimbulkan tidak main-main, bisa sangat besar bila tidak dilakukan penanggulangan segera.
Dalam pertanian, hama tidak lain organisme pengganggu tanaman yang bisa menimbulkan kerusakan secara fisik, sehingga menimbulkan kerugian bagi petani. Pada penjabaran kali ini, kita akan mengupas sejenak beberapa hama umum yang lazim menyerang tanaman .
Hama-hama umum yang sering menyerang tanaman diantaranya :

Belalang

Tentu, Sahabat sudah tidak asing dengan BELALANG.
Meskipun menggemaskan dan asyik untuk diajak main-main bagi anak-anak, siapa sangka si serangga ini bisa melumat lahap tanaman anda.
Sasaran utamanya adalah daun, di mana daun menjadi “compang camping” karena disantap sebagai “lalap”. Efeknya, pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan produksi menurun drastis, hal ini karena cadangan makanan/nutrisi di dalam daun menjadi habis dan fotosintesis terganggu.

Karena bisa sangat merusak, maka jangan menganggap belalang mahluk lucu, segera lakukan penanganan.


Penggorok Daun (Leaf Minner)

Nah, kalau hama yang satu ini sangat berjiwa seni Pekerjaanya adalah mengukir dan “membatik” di atas daun. Daun tanaman digorok kulit permukaannya sehingga menghasilkan alur atau motif belang-belang tak beraturan.
Sama halnya dengan belalang, hama penggorok mencuri nutrisi yang ada di dalam daun.
Sudah jelas efeknya tanaman menjadi kurang produktif dan pertumbuhannya terhambat.

Jika Anda menemukan si tukang batik ini pada tanaman Anda, lakukanlah penanganan.


Walangsangit / Kungkang

Walangsangit atau Kungkang mungkin termasuk hama yang dibenci oleh para petani.
Sudah baunya yang tidak sedap, serangga kurus berantena ini juga sangat merugikan terutama pada tanaman padi.
Petani padi bisa gigit jari karena hasil panen bisa anjlok.
Akibat dari serangan kungkang, bulir-bulir padi menjadi menghitam, kempis dan gagal berisi.

 Kutu Putih dan Kutu kebul

Jika Sahabat menemukan mahluk-mahluk kecil berwarna putih menyelimuti tanaman, baik pada daun, batang atau buah, maka itulah si kutu putih dan si kutu kebul.
Kehadirannya membuat tanaman sangat terganggu, karena selain nutrisi tanaman dicuri, kedua hama ini juga mengganggu fotosintesis tanaman.
Mereka juga seringkali menjadi vektor/penular sejumlah virus yang mematikan tanaman.
Kutu putih dan kutu kebul sulit diberantas. Sekali menempel, mereka akan berkembang biak dengan cepat dan menutupi tanaman.



 Ulat

Ulat, bukan hanya mahluk yang bikin merinding, namun juga hama yang sangat merugikan petani.
Ada banyak jenis ulat, mulai dari spesialis pemakan buah sampai pemakan daun. Sekali bertelur, jumlahnya bisa ratusan. Maka tak heran jika populasi mereka bisa berkembang cepat.
Para petani sayuran (seperti cabe, tomat, kubis, brungkol, brokoli, sawi, selada, dll), sering menjadi korban keganasan hama ini.

 Kutu Daun / Aphid / Thrips

Jika Anda mendapati tanaman daunnya keriput, keriting atau menggulung, hama inilah biang keroknya. Ya, kutu-kutuan — termasuk kutu daun, thrips, aphid, tungau — merupakan hama yang banyak ditemui pada tanaman, mulai dari sayuran (terutama cabe), sampai tanaman hias/bunga (seperti pada ros).
Hama ini mencuri nutrisi tanaman dengan cara menghisapnya, oleh karena itu daun tanaman menjadi keriput dan melengkung.
Daun akan menguning, bercak-bercak coklat atau keperakan, dan akhirnya gugur. Bagian yang sering menjadi sasaran adalah daun muda dan pucuk. Kutu biasanya ditemukan bergerombol dan sembunyi dibalik daun (sisi bawah).
Karena kutu menghasilkan cairan/sekresi berbau manis, kehadirannya seringkali mengundang semut-semut datang.
Ini bisa memperparah kondisi tanaman. Efek dari serangan kutu menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, cabang dan pucuk tidak berkembang, bunga dan bakal buah pada rontok.


Wereng

Wereng, serangga penghisap cairan tumbuhan, khususnya pada padi.
Selain sebagai pemakan langsung, wereng juga menjadi vektor penularan sejumlah penyakit tumbuhan penting, khususnya kelompok virus.
Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu dan kerdil.

Ada beberapa jenis wereng:
wereng hijau, 
wereng coklat, 
wereng punggung putih.
Mereka sulit dikendalikan karena memiliki berbagai biotipe yang masing-masing memiliki kesukaan tersendiri terhadap kultivar yang berbeda-beda pula.
Lalat Buah

Lalat buah sering menghapus impian petani untuk memetik panen. Kerugian yang ditimbulkannya sangat luar biasa, buah-buah yang seharusnya bisa dipanen menjadi rontok berguguran dan busuk dalam jumlah besar.
Sesuai namanya, lalat kuning kecil ini spesialis penyerang tanaman-tanaman yang sedang berbuah. Hampir semua jenis tanaman yang berbuah tak luput dari serangannya, seperti jambu, mangga, jeruk, nangka, dll.
Begitu pun pada tanaman sayuran berbuah, sepeti cabe, tomat, paprika, dll.
Lalat menyerang dengan cara menusuk buah untuk meletakkan telurnya. 

Jika tanaman Anda terserang hama yang satu ini, JANGAN MAIN-MAIN, segera tanggulangi karena bisa menghancurkan.


sumber : group Fb

Selasa, 13 Oktober 2015

Semai Mentimun

Kita bisa menyemai dengan cara seperti ini dengan tujuan 
1. Menghemat rockwool
2. Tidak kecewa benih tidak sprout.
Terutama ini saya lakukan untuk menyemai benih2 yang keras seperti :
Melon,Labu,Timun, Cabe,Paprika,Kacangpanjang,Buncis,Okra,Semangka, Dlsb.
1. Pakai tray apa saja terserah.
2. Potong kain flanel sesuai ukuran tray.
3. Basahi kain flanelnya
4. Semai benih diatasnya
5. Semprot dengan air biasa
6. Tutupi dengan plastik hitam supaya hormon auksin bekerja dan cepat tumbuh akar. Bileh diintip, begitu tumbuh ekor plastik hitam dibuka saja, spy ekornya ndak kepanjangan. 
8. Jika benih sudah tumbuh ekor pindahkan ke rockwool, atau tanam dg media sekambakar cocopeat, atau cocopeat saja, pilih salah satu saja.
9. Rockwool bisa diganti dengan busa...bikin lubang ditengah lalu masukan benih yg sudah berekor. 
10. Jejer kembali ditray atau nampan dan kasih air biasa agar rockwool/busa tetap lembab/basah.
11. Sudah boleh dikenalkan matahari pagi.
12. Biasanya dalam 2 hari langsung tumbuh daun.
Dengan demikian hanya benih2 yang pasti tumbuh saja yang kamu tanam, yang PHP(pemberi harapan Palsu) dibuang saja.
Sumber : dari Internet (ijin share bagi yang punya artikel ini)
Photo






Minggu, 11 Oktober 2015

Pengertian Dasar dan Prinsip-2 Pemberian Nutrisi

Setelah kita bisa menyemai dengan baik dan menghasilkan bibit yang bagus, tahap selanjutnya yg juga tidak kalah pentingnya agar pertumbuhan tanaman bisa maksimal adalah proses pemberian nutrisi pada tanaman.

PENGERTIAN DASAR:
Nutrisi itu ibaratnya makanan pada manusia. Agar manusia tumbuh sehat, sejak bayi hrs diberi makanan yg sesuai dengan kebutuhannya sejalan dengan perkembangan usianya. Semuanya dilakukan bertahap, dari yg paling lunak berupa ASI lalu meningkat agak kental spt bubur halus sampai akhirnya manusia dewasa bisa mengkonsumsi makanan yg keras dan lbh sulit utk dicerna sesuai dengan kebutuhannya.

Mirip seperti manusia, tanaman yg msh "bayi" cukup diberi air saja hingga berdaun 4 (terdiri dari 2 daun sulung+2 daun sejati) atau berusia sekitar 10 hari krn benih tanaman masih memiliki cadangan makanan berupa "lembaga", yaitu kelopak biji yg berubah menjadi daun semu/daun sulung/ kotiledon tadi. Baru pada fase setelah inilah tanaman kita beri nutrisi sesuai kebutuhannya berdasarkan jenis tanaman dan sejalan dengan pertambahan usianya. Makin dewasa tanaman tentunya akan membutuhkan nutrisi lebih banyak dari tanaman yg lbh muda usianya. Lebih banyak disini bisa diartikan lebih pekat larutannya dan lebih banyak volumenya.

Nutrisi hidroponik di pasaran dijual dalam 2 variasi wujud yaitu dalam bentuk bubuk maupun dalam bentuk cair. Yang bentuk cair asalnya juga dari bentuk bubuk yang sdh dilarutkan dalam air sehingga menghasilkan bentuk pekatan cair. Pekatan cair inilah yang nantinya diencerkan lagi sebelum diberikan kepada tanaman.

Karena pertimbangan beberapa sifat kimiawi dari sebagian unsur yang terkandung di dalamnya, kemasan nutrisi hidroponik selalu dipisah menjadi 2 bagian yaitu bagian A dan bagian B, dimana dalam masing2 kemasan A dan kemasan B tsb masih dibagi 2 lagi menjadi unsur makro dalam jumlah banyak dan unsur mikro dalam jumlah sedikit. Unsur mikro ini biasanya dibungkus lagi dalam kemasan kecil di dalam setiap kemasan A dan kemasan B dan harus dicampurkan juga pada saat dilarutkan. Dipasaran, nutrisi hidroponik ini dikenal juga dengan nama AB Mix.

Bagian A dan bagian B tdk bisa dicampur tanpa adanya air dalam jumlah tertentu. Itulah sebabnya, nutrisi bubuk maupun pekatan cair selalu dipisah kemasannya dan baru bisa dicampur saat dipakai dengan medium air dalam jumlah banyak atau diencerkan sebelum diberikan kepada tanaman.

PRINSIP-2 PEMBERIAN NUTRISI:
Seperti sudah dijelaskan pada awal tulisan ini, pemberian nutrisi dilakukan secara bertahap dan gradual. Artinya, porsi nutrisi diberikan mulai dari yg paling ringan atau encer lalu naik bertahap sedikit demi sedikit menjadi semakin pekat sejalan dengan usia tanaman hingga kepekatan maksimalnya dicapai. Setiap jenis tanaman punya kebutuhan nutrisi yang berbeda satu sama lainnya. Oleh karenanya adalah penting memahami dengan baik kebutuhan setiap jenis tanaman agar pemberian nutrisinya pas sehingga hasil panennya maksimal.

Di dunia maya memang sudah banyak beredar tabel yg menunjukkan daftar kebutuhan nutrisi dari beberapa tanaman populer. Namun cukup banyak hidroponiker yang masih bingung bagaimana mengimplementasikannya secara kongkrit khususnya ketika mau menambahkan porsi nutrisi atau menaikkan kepekatan larutannya.

Berikut ini adalah catatan pengalaman kami, saya bersama Bertha Suranto yg tergabung dalam Rumah Hideoponik, dalam memberikan nutrisi kepada tanaman yang coba kami tuangkan dalam bentuk "Tabel Tahapan Pemberian Nutrisi" yang mungkin berguna utk anda semua khususnya para pemula.

Adapun satuan waktu yang kami gunakan adalah per minggu, dimana satuan waktu ini kami anggap paling moderat dan realistis khusunya bagi para hodroponiker yg punya kesibukan lain yg menyita waktu. Jadi penambahan kepekatan nutrisi cukup dilakukan seminggu sekali saja.


SEMOGA BERMANFAAT!!!
(Masih belum mau berhidroponik di rumah sendiri?
sumber : rumah hidroponik

Jumat, 09 Oktober 2015

Net Pot

Net pot hidroponik ini merupakan sejenis pot tanaman, Net pot ini biasa digunakan pada sistem hidroponik NFT, Rakit apung, Wick, atau Aeroponik dengan media tanam berupa hydroton.
Jenis Net pot ini banyak digunakan petani hdroponik karena memiliki lubang-lubang yang cukup besar, tidak seperti pot pada umumnya yang hanya memiliki beberapa lubang di bagian bawah saja.

Dimensi :
Diameter lubang : 5.0 cm
Tinggi : 5 cm
Diameter bawah : 2.5 cm

Giant Kailan

Sayuran berdaun tebal dan bertekstur krenyes ini memang sangat disukai karena rasanya yang enak dan cocok dipadukan dengan apa saja. Kailan ada berbagai jenis dan salah satunya adalah kailan raksasa yang biasa disebut gai lan stalks. Penasaran?

Kailan, sayuran hijau ini berasal dari kata Gai Lan dalam bahasa Kanton, Cina. Pada kailan terdapat bunga berukuran kecil yang mirip dengan brokoli, sehingga kailan sering disebut pula sebagai Chinese Broccoli. Dan kailan juga termasuk dalam spesies Brassica Oleracea sama dengan brokoli dan kembang kol. Sayuran ini biasanya tumbuh di daerah pegunungan yang beriklim sejuk dan dingin di Cina sana.



Kailan memiliki batang dan daun berwarna hijau yang mirip dengan pak choy. Bedanya ukurannya lebih kecil namun daunnya lebih tebal dan mengkilap, selain itu batangnya juga lebih tebal dan berwarna hijau. Di Cina, kailan sangat populer dan banyak dikonsumsi sehari-hari. Setelah populer dengan baby kailan yang berukuran lebih kecil daripada kailan biasa, kini gai lan stalks atau yang dikenal dengan kailan raksasa juga mulai populer.

Kailan raksasa ini berukuran 3 kali lebih besar dari kailan biasa. Kailan raksasa memang masih agak jarang dijumpai terutama di luar negara Cina, sehingga biasanya ditemui di supermarket yang menjual produk impor atau langsung dari supplier tertentu. Selain daunnya sedikit lebih lebar karena ukurannya yang besar, batang kailan raksasa ini juga berukuran sangat besar dengan diameter sekitar hampir 2cm.

Meskipun ukurannya besar namun kailan raksasa memiliki penggemar tersendiri karena rasanya yang krenyes enak. Apalagi warna hijau pada kailan mengandung sejumlah manfaat bagi tubuh. Warna hijau pada daun dan batangnya mengandung zat pigmen yang ampuh untuk melawan kanker dan sumber zat besi yang baik bagi tubuh. Sayuran ini juga kaya akan vitamin K, Vitamin C, dan vitamin A sehingga bagus untuk melawan penuaan dan baik bagi kesehatan mata.

Untuk mengkonsumsinya kailan dapat dimakan mulai dari daun hingga batangnya dengan cara dipotong-potong. Proses pemasakannya bermacam-macam bisa ditumis atau direbus. Agar lebih enak biasanya dimasak dengan bumbu sederhana seperti irisan bawang putih atau ditambahkan berbagai saus. Rasanya yang krenyes segar dan enak memang bikin ketagihan.

Sumber : food.detik.com

Kamis, 08 Oktober 2015

Apa itu Rockwool

Rockwool merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan oleh para petani hidroponik. Media tanam ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya terutama dalam hal perbandingan komposisi air dan udara yang dapat disimpan oleh media tanam ini.
Rockwool pertama kali dibuat pada tahun 1840 di Wales oleh Edward Parry, namun karena massa jenis yang ringan dan kondisi penyimpanan yang tidak baik, tiupan angin yang sedikit dapat menerbangkan rockwool yang telah diproduksi dan membahayakan lingkungan kerja. Sehingga produksi ketika itu harus dihentikan.[1]
Rockwool terbuat dari bebatuan, umumnya kombinasi dari batuan basalt, batu kapur, dan batu bara[2]:16, yang dipanaskan mencapai suhu 1.600 derajat Celcius sehingga meleleh menjadi seperti lava, dalam keadaan mencair ini, batuan tersebut disentrifugal membentuk serat-serat. Setelah dingin, kumpulan serat ini dipotong dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.
Pada pertanian, rockwool dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari tahap persemaian sampai pada fase produksi. Keungulan pemanfaatan rockwool sebagai media tanam yaitu:
Ramah lingkungan
Tidak mengandung patogen penyebab penyakit
Mampu menampung air hingga 14 kali kapasitas tampung tanah[2]:16
Dapat meminimalkan penggunaan disinfektan
Dapat mengoptimalkan peran pupuk.
Namun karena terbuat dari bebatuan yang biasanya mengandung mineral alkali dan alkali tanah dalam jumlah besar, pH dari rockwool cenderung tinggi bagi beberapa jenis tanaman (antara 7.8 hingga 8.0[2]:16) sehingga dibutuhkan perlakuan khusus sebelum dijadikan media tanam atau dengan memanfaatkan pupuk yang bersifat asam.
Selain sebagai media tanam, rockwool juga digunakan sebagai insulasi termal dan penyerap suara yang baik.[3][4] Tergantung dari asal bahannya, temperatur yang dapat diterima oleh rockwool sebelum meleleh ada pada kisaran:[5]
Bahan Temperatur
Kaca 230 - 260°C
Batu 700 - 850°C
Keramik 1200°C

Sekilas Nutrisi

Nutrisi adalah salah satu faktor utama yang akan menunjang pertumbuhan tanaman anda. Memberikan nutrisi yang tepat akan sangat mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman kita. Bagaimana mengetahui bila nutrisi kita sudah tepat untuk tanaman kita? Memastikan kepekatan nutrisi adalah makanan sehari-hari bagi petani hidroponik, baik skala hobi maupun skala komersial. Setiap tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Misalnya: selada menyukai nutrisi dengan kepekatan 500 sd 800 ppm dan pH antara 5,5 sd 6,5. Bagaimana kita menentukan kepekatan nutrisi? Banyak pemula dalam hidroponik enggan membeli tds meter atau pH meter karena harganya yang relatif tinggi. Namun tanpa tds meter atau pH meter seperti kita membeli sepeda motor tanpa speedometer. Menjalankannya bisa tapi kita tidak tahu kecepatan kita, tidak tahu apakah masih ada bensin, dan tidak tau keadaan mesin lainnya. Tanpa tds meter dan pH meter, kita juga menjalankan hidroponik dalam keadaan gelap, meraba-raba. Petunjuk ppm dan pH di kemasan nutrisi hanya menjelaskan bahwa ketika campuran A dan campuran B dilarutkan dengan ukuran tertentu dalam air dalam ukuran tertentu akan menghasilkan sekian ppm. Misalnya:
5 mL campuran A + 5 mL campuran B + 1 Liter air akan menghasilkan 1.000 ppm.
Asumsinya adalah air yang kita pakai adalah air dengan 0 ppm dan pH 7 dan suhu air 27 derajat celcius. Bagaimana bila air yang anda pakai sebelum dicampurkan nutrisi telah memiliki 500ppm? Bukankah akan mengacaukan campuran nutrisi anda? Bagaimana ternyata air yang anda pakai memiliki pH 8 atau pH 5? Katakanlah air yang anda pakai sempurna, misalnya air hasil tampungan ac atau air hujan (ragu juga di daerah Jakarta, Sumatera dan Kalimantan air hujannya pH 7). Cuaca akan turut mempengaruhi larutan nutrisi anda. Cuaca yang panas akan meningkatkan suhu nutrisi anda yang selanjutnya akan meningkatkan pH nutrisi anda, ketika pH naik, maka ada beberapa zat hara yang tidak akan terserap oleh tanaman anda. Cuaca yang panas juga akan menyebabkan tanaman menyerap lebih banyak air, larutan yang terlalu pekat akan menyebabkan tanaman mengalami tip burn. Ketika hujan, bila anda tidak memiliki naungan tahan air, maka air hujan akan masuk ke dalam tandon atau tempat penampungan nutrisi anda, akibatnya larutan nutrisi menjadi encer (ppm nya turun). Prinsipnya apabila anda ingin hasil yang bagus, anda harus memberikan yang terbaik buat tanaman anda. Nutrisi, kondisi lingkungan dll. Jangan sampai memiliki system yang bagus tapi tidak memiliki peralatan yang vital yaitu alat ukur.

# Maaf bukan maksud untuk mengharuskan punya alat ukur, tapi postingan ini sekedar memberikan saran saja.
# Dikutip dari postingan Heru Mustika - KHM

Minggu, 04 Oktober 2015

Hidroponik Menggunakan Botol Bekas

Berikut adalah langkah-langkah membuat media tanaman hidroponik dengan botol bekas:
1. Tanaman yang paling mudah ditanam untuk belajar adalah kangkung. Benih kangkung saya rendam dulu semalaman untuk mempercepat germinasi dan mengeliminasi bibit yang jelek. Tidak semua benih dapat direndam dulu sebelum disemai lho.. benih kangkung adalah salah satu yang lebih cepat germinasi dengan direndam, tapi benih lain malah rusak kalau direndam dulu.
Perendaman benih kangkung

2. Setelah direndam, bibit yang mulai keluar bakal akarnya saya pindahkan ke rockwool basah. Media tanam yang saya gunakan masih menggunakan rockwool karena masih sisa banyak dari starter kit yang saya beli sebelumnya. Selain rockwool, media tanam untuk hidroponik bisa juga menggunakan sekam bakar, cocopeat, expended clay (hydroton), krikil, serbuk kayu dan lain-lain. Yang terpenting adalah media tanam ini bersifat inert dan bisa menahan cairan nutrisi untuk diserap akar tanaman. Benih yang telah dipindah ke rockwool dan terlihat bakal akarnya langsung dikenalkan dengan cahaya matahari untuk menghindari tanaman kutilang (kurus-tinggi-langsing).

Pemindahan ke Rockwool

3. Kita sekarang beralih ke pemanfaatan botol bekas untuk dijadikan media pot tanaman. Pilih botol plastik bekas pakai yang akan digunakan. Jangan lupa dicuci dan dibersihkan terlebih dahulu.
Botol bekas

4. Setelah dicuci bersih dan dikeringkan, potong botol menjadi dua bagian dan rapihkan potongan tersebut sehingga bagian atas botol bila dibalikkan akan dapat pas masuk ke bagian bawah botol seperti gambar:
Potong Botol jadi dua bagian
Masukkan ke botol bagian bawah


4. Buatlah beberapa lubang pada leher botol bagian atas sebagai jalur udara. Pada tutup botol buat juga lubang secukupnya untuk sumbu dan akar. Pembuatan lubang dapat dilakukan menggunakan alat solder atau bahan logam yang dipanaskan terlebih dahulu. Saya menggunakan garpu yang dipanaskan api terlebih dahulu, tapi setelah itu garpu tidak bisa dipakai lagi karena banyak plastik lumer yang menempel di garpu. Jadi lebih baik jangan pakai garpu ya! hehehe.. Seperti terlihat di gambar, saya membuat lubang memanjang pada tutup botol agar kain flanel yang saya gunakan untuk sumbu dapat masuk.

Tutup botol yang dilubangi

5. Masukkan sumbu ke lubang memanjang pada tutup botol. Sisakan kain sedikit longgar di bagian dalam sebagai tempat pijakan rockwool nantinya.

Sumbu terlihat dari luar

Sumbu terlihat dari dalam
    
6. Untuk bagian bawah botol, tutup dengan plastik hitam atau balut menggunakan lakban hitam untuk mencegah bagian dalam berlumut apabila terkena sinar matahari. Saya pernah membiarkan bagian bawah botol tidak ditutup plastik hitam dan hasilnya lumut tumbuh subur dalam air nutrisi dan memakan sebagian besar nutrisi yang ada sehingga tanaman saya tidak tumbuh dan hampir mati. Padahal saya kan menanam kangkung bukan menanam lumut :(

Bagian bawah dibalut lakban hitam
7. Langkah selanjutnya adalah mengisi botol bagian bawah dengan cairan nutrisi. Saya menggunakan nutrisi AB mix yang saya beli bersama starter kit hidroponik. 5 mL nutrisi A ditambah 5 mL nutrisi B dan dicampur air 1 Liter. Botol plastik yang saya gunakan hanya dapat menampung sekitar 100-200 mL air nutrisi saja.

8. Setelah botol terisi air nutrisi secukupnya, buka tutup botol bersumbu dan rendam sebentar hingga sumbu basah oleh air nutrisi. Pasangkan kembali tutup botol ke bagian atas botol. Pasangkan botol bagian atas ke botol bagian bawah yang berisi air nutrisi. Jangan sampai air nutrisi merendam bagian dalam botol atas.

9. Pindahkan benih kangkung beserta rockwoolnya ke dalam botol. Benih kangkung dapat dipindahkan setelah benih memiliki 3-4 daun atau akar sudah kuat. Pastikan rockwool menyentuh sumbu agar rockwool tetap basah dan menerima nutrisi.
Masukkan tanaman ke dalam botol
Begitulah cara yang saya gunakan untuk memanfaatkan botol plastik sebagai pot hidroponik. Air nutrisi dapat ditambahkan atau diganti seminggu sekali dan ditingkatkan kadar nutrisinya seiring dengan pertumbuhan kangkung.
Semoga bermanfaat untuk yang ingin mencoba memanfaatkan sampah agar dapat menghasilkan bahan makanan sehat buat keluarga. Selamat mencoba!

Jumat, 02 Oktober 2015

Aneka Model Hidroponik

MENERIMA PEMESANAN MODUL PIPA SESUAI KEINGINAN


1. Tower/ Model Vertikal










Sekilas Hidroponik


Dari hari ke hari makin banyak orang yang mampir dan membaca blog saya. Mungkin memang hidroponik sedang trend dan masyarakat mulai menyadari akan kebutuhan sayuran dan buah-buahan sehat untuk keluarga yang bebas pestisida. Banyak orang berkunjung ke rumah kami, ada yang sekedar tanya-tanya karena penasaran, ada juga yang datang untuk membeli kebutuhan tanaman hidroponiknya. Artikel ini kembali memperkenalkan tentang hidroponik yang saya rangkum dari berbagai sumber. 
Apa sih hidroponik?
Hidroponik berasal dari dua kata yaitu hydro yang artinya air, dan ponos yang artinya kerja. Definisi lengkap tentang hidroponik ini bermacam-macam, tapi dari keseluruhan dapat dirangkum bahwa hidroponik adalah metode bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah dan memanfaatkan air yang diperkaya dengan unsur hara (atau biasa disebut nutrisi) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sistem hidroponik ini sudah ada sejak jaman dulu lho! Taman gantung Babilonia sudah menggunakan teknologi hidroponik dan NASA pada awalnya melakukan penelitian tentang hidroponik untuk memenuhi kebutuhan makanan dan Oksigen para astronot di kapal angkasa.
Kalau gak pakai tanah, terus media tanamnya apa dong?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, hidroponik tidak pakai tanah. Beberapa sistem bahkan tidak menggunakan media tanam sama sekali seperti system rakit apung (akan saya jelaskan pada posting selanjutnya). Namun, untuk beberapa system dan tanaman, tetap dibutuhkan media tanam sebagai penopang akar agar tanaman dapat berdiri. Dalam hidroponik, media tanam yang digunakan adalah media tanam yang steril dan tidak mengandung unsur hara. Kenapa? Karena salah satu kelebihan system hidroponik adalah kita dapat mengatur masukan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk menghasilkan kualitas tanaman yang diinginkan. Bila terdapat unsur hara di dalam media tanam dan tidak dapat terukur jumlahnya, maka kontrol unsur hara pun terganggu dan dapat menyebabkan hasil tanaman yang tidak sesuai harapan. Selain itu, media tanam yang tidak steril dapat juga membawa virus, hama atau jamur yang tidak diinginkan dan membuat tanaman kita tidak bisa tumbuh optimal.
Media tanam yang biasa digunakan adalah rockwool, sekam bakar, cocopeat, hydroton, batu bata, perlite, vermiculite, dan zeolite. Masing-masing media tanam memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda dan tentu saja harga yang berbeda juga! Saya akan menjelaskan karakteristik masing-masing media tanam pada post selanjutnya. Namun perlu diingat, pemilihan media tanam tersebut harus dapat menahan air sekaligus memiliki sirkulasi udara (oksigen) yang baik. Oleh karena itu, tidak jarang media tanam tersebut dicampur dengan perbandingan tertentu untuk mendapatkan kemampuan menahan air dan sirkulasi udara yang baik, contoh yang umum digunakan adalah campuran sekam bakar dan cocopeat dengan perbandingan volume 1:1.
Beberapa media tanam dapat mudah diperoleh di toko yang menjual tanaman hias atau kebutuhan kebun, yaitu sekam bakar dan cocopeat. Zeolite lebih sering dijual di petshop karena biasanya digunakan sebagai pengganti pasir kucing. Untuk mendapatkan perlite, vermiculite, rockwool dan hydroton mungkin agak sedikit sulit. Ada beberapa toko online khusus hidroponik yang menjual dan sejauh ini saya tidak pernah kecewa berbelanja online untuk kebutuhan hidroponik. Namun, tidak ada salahnya juga berhati-hati dengan melihat testimoni dari pembeli sebelumnya dan mengecek reputasi penjual.
Nutrisi hidroponik itu apa sih?
Mendengar kata hidroponik, banyak orang berpikiran bahwa tanaman ditumbuhkan menggunakan air saja. Apakah bisa hidup kalau tanaman diberi air saja? Tentu saja tidak! Seperti manusia yang membutuhkan makanan 4 sehat 5 sempurna, tanaman juga membutuhkan beberapa zat untuk tumbuh. Berdasarkan penelitian, tanaman membutuhkan 16 unsur esensial yang harus dipenuhi untuk dapat tumbuh dengan baik. Secara garis besar unsur-unsur itu dibagi dua:
1. Unsur makro: unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar. Unsur tersebut adalah Nitrogen, Phosfor, Kalium (Potasium), Oksigen.
2. Unsur mikro: unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil. Unsur tersebut adalah Kalsium, Sulfur, Zat Besi, Magnesium, Boron, Mangan, Seng, Molibdenum, Tembaga, Kobalt, Klorin.
Baik metode konvensional, organik maupun hidroponik, cara tanaman mengambil unsur-unsur tersebut sama yaitu harus berbentuk ion. Dalam metode konvensional, unsur mikro biasanya tersedia di tanah dan unsur makro dapat ditambahkan dengan pupuk. Pupuk ini diurai oleh mikroogranisme dalam tanah sehingga dapat berubah bentuk menjadi ion yang bisa diserap tanaman. Untuk metode organik, pupuk kompos atau pupuk kandang juga perlu difermentasi terlebih dahulu dan diubah kembali oleh mikroorganisme di dalam tanah sehingga berbentuk ion. Nah untuk metode hidroponik, unsur-unsur tersebut langsung dilarutkan ke dalam air tanpa bantuan mikroorganisme sehingga langsung berubah menjadi bentuk ion yang dapat segera diserap tanaman.
Berbeda dengan metode konvensional & organik, dalam hidroponik kita dapat mengetahui kadar unsur tersebut secara tepat sehingga dapat mengatur ketersediaannya agar menghasilkan kualitas tanaman yang diinginkan. Oleh karena itu, tanaman biasanya tumbuh lebih subur dan memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi.
Jadi Hidroponik itu pake pupuk kimia dong? Berbahaya ga?
Pertanyaan ini sering sekali ditanyakan dan sangat wajar karena kita pasti tidak mau mengkonsumsi makanan yang malah berbahaya bagi tubuh kita.
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya mengenai unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman, semuanya zat kimia bukan? Bahkan tubuh kita pun disusun oleh molekul-molekul kimiawi. Jadi jangan takut dengan kata KIMIA, kita sehari-hari saja makan zat kimia bernama NaCl tapi baik-baik saja dan sangat menikmatinya. Tau kan apa itu NaCl? Bahasa kerennya sih garam dapur.
Iya, hidroponik menggunakan pupuk kimia berupa garam-garaman yang dilarutkan dalam air dengan kadar dan komposisi sesuai kebutuhan tanaman. Tapi ingat, bahwa baik kimia buatan maupun organik, tanaman hanya bisa menyerap unsur-unsur tersebut dalam bentuk ion! Sama sekali ga ada perbedaannya. Tanaman seperti juga tubuh kita, akan mengolah zat-zat kimia tersebut menjadi sesuatu yang bersifat organik yang dapat kita makan. Sayuran hasil hidroponik juga tetap organik lho, ga berubah menjadi sayuran plastik.
Untuk gizi, sudah ada penelitiannya bahwa tanaman paprika yang ditanam secara hidroponik memiliki kadar gizi yang lebih tinggi dibandingkan konvensional dan organik. Kenapa? Karena kita langsung memenuhi kebutuhan tanaman dengan kadar yang tepat sesuai yang dibutuhkannya. Baik konvensional, organik maupun hidroponik, apabila dilakukan dengan benar tidak akan berbahaya bagi tubuh. Organik saja kalau dilakukan dengan tidak benar dapat membahayakan konsumennya karena pupuk masih dapat mengandung Salmonella dan E. Coli yang berbahaya bagi pencernaan. Jadi jangan khawatir mengenai nutrisi hidroponik selama metabolisme tanaman baik-baik saja, semuanya akan diubah menjadi zat-zat organik yang aman dimakan. Selain itu, nutrisi hidroponik biasanya memiliki green house grade di mana kadar kemurnian komponen-komponen nutrisi tersebut tinggi dan hampir tidak ada residunya. Hal tersebut dapat terlihat pada air nutrisi hidroponik yang larut sempurna.
Justru yang perlu dihindari dan berbahaya adalah penggunaan pestisida kimia yang tidak dimetabolisme oleh tanaman sehingga masih berbentuk zat kimia yang beracun apabila termakan oleh kita. Oleh karena itu, jauh lebih baik kita dapat menanam sayuran/buah-buahan untuk konsumsi sehari-hari sehingga kita tahu persis sayuran yang kita makan dan yang pasti bebas pestisida berbahaya.


# sumber : dari berbagai sumber